Tuesday 31 July 2012

Mencari Syurga Di Hati


Jauh perjalanan menyusuri hidup, setiap langkah perjalanan penuh dengan duka dan lara... hati ini mula bertanya... mampukah aku hidup dalam penuh onak dan lara ini... tidak tahan rasanya hati apabila sering dirundung masalah... bilakah semua ini akan berakhir...? itulah ucapan yang sering menjadi santapan bibir... bilakah...?

Antara sedar dengan tidak sedar, sesuatu menyusup dalam darah merah membara... hatiku kian mungucap masalah... fikiranku selalu mempersalahkan keadaan... ahh... ketenteraman jiwa mula mengocak... darah kian bergelora kencang... ketenangan mula sampai kepenghujung... diriku tidak mampu bertahan dengan masalah yang tiada henti...

Suatu hari aku membawa diri... jam ditangan menunjukan 1:23 pagi... aku keluar dengan api kemarahan... udara dingin di luar tidak mampu menyejukan hati yang panas... aku berjalan bersendirian, hanya sang nyamuk menjadi teman, mengiang memberi alunan yang tambah menyakitkan... “hai nyamuk kau masih nak sakitkan hati aku yang tengah sakit...? ah kau tidak tahu masalah aku, yang kau mahu hanya darahku, buat darahku makin membara sahaja...” nyamuk dipersalahkan... di saat ini apa sahaja yang berlaku semua aku persalahkan... jatuh dalam lubang, lubang dipersalahkan, terpijak becak, becak dipersalahkan... “ah, kenapa semua ni terjadi! Tak habis-habis masalah... jatuh dalam lubang, terpijak becak, nyamuk lagi x habis2 menganggu aku... masalah masalah masalah bila ntah nak habis”

Sepanjang perjalanan tiada apa yang difikirkan melainkan masalah-masalah yang melanda... dalam hati terus merungut... hati jahat mula berkata “tidak adakah kebahagiaan untuk aku? Apakah aku perlu hidup lagi dengan keadaan ini, keadaan yang penuh dengan masalah... hurmm... adakah baik aku mengakhiri hidup ini... apa gunanya hidup kalau tiada kebahagiaan”. Keadaan jiwa yang kocak, pemikiran mula menjadi kusut... ARGGGHHHHH...jeritan batin mula menjerit kerana tidak tertahan rasanya dengan pelbagai masalah.

Langkah lemah menjadi longlai... terjelepok jatuh bangun sendiri... tidak tahan rasanya untuk mengatur langkah ini... begitulah keadaan hidup aku kini... masalah menimpa tidak mampu aku bertahan... malam yang sepi ini mengundang ingatan-ingatan tentang kehidupan yang pernah aku lalui dalam hidup yang penuh dengan masalah... semua masalah yang pernah berlaku menerpa dalam fikiranku... “kenapalah hidup aku begini dengan masalah yang tidak pernah sudah? penat rasanya memikirkan masalah yang melanda... bilalah masalah ini akan berakhir?

Letih memikirkan, letih jugalah badan... menyusuri malam dengan pelbagai masalah di minda... hidup umpama tiada guna... tiada daya untuk bertahan... mula melangkah ke tengah jalan raya...  getarnya jiwa bila ingat kematian... kembali di tepi jalan... “ahh... takut rupanya nak mati...” bisikan hati aku bersenda...

Dalam kegelapan malam, perjalanan yang longlai di suasana hening dengan minda yang serabut... badan letih mencari tempat untuk berehat... dalam samar malam aku terlihat ada pohon untuk menyandar... terus menuju ke arah pohon itu untuk berehat... tersilap langkah, tersandung batu jatuh ke bumi... “ADUHHH...! hampehnya batu aku nak berehat pun tak boleh...!” aku cuba bangun, tapi badan aku teramat letih rasa tidak bemaya... aku hanya baring... letih sungguh, aku lihat jam di tangan menunjukan jam 4:14 pagi... “patutlah letih sangat hampir 3 jam aku berjalan” aku lihat kawasan sekeliling... “dah sampai mana aku jalan nie... aduh tak kan sesat pulak... isshhhh! Masalah betullah... masalah yang ada x sudah... masalah lain pula datang... aduhhh... masalah masalah masalah” hati aku terus merungut... “ish, nak bangun pun x larat ni, arghhh... baring je lah...” aku hanya terus berbaring dan melihat ke langit awan berarak perlahan menyingkap bulan yang terlindung...

Indahnya bulan malam ini, bulatannya jelas bercahaya, sinarnya menerangi kegelapan malam... terlihat bayang-bayang awan berarak perlahan... hatiku berkata... “jangan-jangan berarak menutup bulan ini...” namun awan tetap berarak menutup bulan... lama aku nantikan awan beralih... mataku tetap ke langit menanti sabar awan berarak pergi... dalam menanti awan berarak pergi... angin dingin menerpa diri... sejuk sangat sejuk... tubuhku mengeletar kesejukan...  “sejuknya angin ini... kenapa sejuk sangat ni...” kesejukan yang teramat sejuk memberikan keadaan yang sungguh tidak selesa pada diri aku... terlalu sejuk... aku memeluk tubuh untuk manghangatkan tubuh... mataku masih tertumpu di langit, bulan indah menjelma kembali... angin dingin tadi telah menolak awan berlalu pergi dari terus melindungi bulan... Indahnya bulan... cantik sungguh bulan, sinarannya sungguh indah... aku tersenyum tenang...

Dalam keadaan berpeluk tubuh menghangat badan... aku terus menikmati keindahan bulan... mataku pejam, membayangkan keindahan bulan malam ini... aku tersenyum, nafas ditarik sedalam-dalamnya... dihelakan nafas dengan perlahan... tenang sungguh hati ini... tangan yang memeluk tubuh merasa denyutan jantung di dada... lalu aku meletakan tapak tangan di dada dan terus merasai rentak denyutan jantung... rentak denyutan jantung ini berdenyut sekata... tenang... di bawah tapak tangan aku ini ada jantung yang berdenyut tenang... aku teringat di saat aku berjalan tadi, aku ada mengarah ke tengah jalan... “andai aku terus berada di tengah jalan raya tadi, adakah jantung ini masih berdenyut...?”

Ku buka mata... masih terlihat keindahan bulan... “andai aku terus berada di tengah jalan tadi, adakah aku masih mampu melihat keindahan bulan ini...?”

Bulan yang indah ini terus aku renung... tenangnya hati... dalam renungan yang jauh aku lihat diriku yang malang... “malang sangatkah aku ini?” hati yang tatkala ini tenang menjawab... “tidak... kau tidak malang... andai kau malang, kau pasti sudah tidak bernyawa kini... kau mungkin dilanggar semasa di tengah jalan tadi... kau tidak malang, malah kau bertuah kerana masih diberi nyawa untuk melihat keindahan bulan malam ini...”

...

Segala yang aku lalui malam ini, aku ingat satu persatu... bermula aku keluar dari rumah yang penuh dengan kemarahan sehingga aku berada di dalam saat yang sangat tenang ini... minda rehatku mula berfikir... “perlukah aku marah nyamuk, meyalahkan lubang, menyalahkan becak? Sedangkan tiada guna pun kalau marah... becak dan lubang tidak akan ke tepi kalau aku marah... nyamuk tidak akan berhenti menghisap darah kalau aku marah... perlukah aku marah semua itu...” cetusan minda rehatku ini menyedarkan aku marah tidak akan mengubah apa-apa malah menambahkan kesia-siaan.

Aku teringat di saat aku terjatuh tadi, aku telah menyalahkan batu... namun aku tidak sedar, kalau tidak kerana batu itu aku pasti tidak akan jatuh, jika aku tidak jatuh mungkin aku tidak melihat bulan indah malam ini... bulan indah malam ini membuatkan aku tenang kini... lantas aku terfikir kadang-kadang ada keburukan yang berlaku ke atas kita memberi kebaikan kepada kita...

Dalam terus terpesona melihat keindahan bulan, ketenangan malam... Aku baring merehatkan badan dan fikiran, aku mula bermain minda... aku teringat di saat awan melindungi bulan, aku sabar menanti awan berarak pergi. Dalam kesabaran menunggu akhirnya aku dapat melihat kembali keindahan bulan. Aku belajar erti sabar.

Aku teringat akan angin yang sangat sejuk menerpa, pada zahirnya angin itu sangat sejuk namun angin itu telah menolak awan berlalu pergi dan membolehkan aku melihat keindahan bulan, angin itu jugalah yang membuat aku berpeluk tubuh kesejukan namun tangan yang memeluk tubuh telah merasa denyutan jantung dan membuat aku bertuah kerana masih bernyawa. Aku belajar semua yang terjadi ada hikmahnya.

Semua yang terjadi aku ingat, setiap apa yang aku ingat aku pelajari sesuatu, apa yang aku belajar malam ini “setiap yang terjadi pasti ada sesuatu” aku bertanya pada diri sendiri “kenapa semua ini terjadi kepada aku...?”

Allahuakbar... Allahuakbar...
Allahuakbar... Allahuakbar...

Azan subuh berkumandang, aku tersentak... aku tersedar dari lamunan... ALLAH...! ya... Allah telah menetapkan semua ini terjadi kepada aku... Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahaillallah, Allahuakbar... aku syukur kepadaMu ya Allah... walau aku selalu merungut, walau aku selalu menyalahkan keadaan, walau aku melupakanMu... namun Engkau tidak pernah lupa kepada aku, malah Engkau menjaga aku, Engkau mengajar aku malam ini... Engkau beri hidayahMu kepada aku... besar sungguh kasihMu, tidak ternilai cintaMu kepada aku hamba-Mu yang hina ini... Ya Allah aku berserah segala-galanya kepadaMu yang Maha Mulia, Maha Bijaksana... air mataku yang mengalir ini tidak mampu membersihkan dosa-dosaku, tidak mampu menyucikan kehinaanku sebagai hamba-Mu yang tidak bersyukur ini... ya Allah, aku akui akan kebesaranMu... aku hanya mengharap keampunan dariMu yang maha Pengampun... rasa diri ini tidak selayaknya diampun, namun aku takut azab nerakaMu... bimbinglah hamba-Mu ini ke jalan-jalan syurgaMu... andai aku tidak layak diampun biarlah amalan-amalan pahalaku selepas ini melepasi dosa-dosaku di saat menimbang amalan dosa pahala di akhirat kelak... Ya Allah, segala-galanya aku berserah kepadaMu, berilah aku kekuatan ketabahan untuk melalui segala masalah-masalahku, dugaan-dugaanku di setiap ujian-ujian dariMu ya Allah...

Di saat ini aku menangis...  mengharap pengampunan... terlalu banyak dosa aku lakukan... aku tidak pernah rasa besyukur... aku tidak pernah bersabar... aku hanya tahu merungut dan mempersalahkan keadaan... kini aku bertuah kerana masih punya nyawa... dengan nyawa yang berbaki ini aku gunakan untuk mencapai redhaNya... moga jalan kehidupan aku selepas ini penuh dengan bimbingan ILAHI... aku akan terus mencari syurga di hati agar aku melalui perjalanan hidup ini dengan tenang, tabah... segala masalah yang dilalui kini aku menyerah segala-galanya kepada Allah... moga dengan kesabar-kesabaran, dan segala kesyukuran meningkatkan pahala, meningkatkan iman, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan jaminan ke SYURGA...

Aku melangkah kaki menuju ke arah alunan azan tadi... meletak diri sepenuhnya sebagai hambaNya dan menyimpan hasrat menjadi hamba yang soleh... dan sejak itu aku meneruskan kehidupan dengan berusaha mencari laluan arus kehidupan yang tenang dan setiap masa mencari alunan hidup yang indah diberkati Allah...



SyurgaHati : Ya Allah aku hamba-Mu yang lemah yang hanya mampu berusaha setakat yang mampu dan selebihnya serta hasilnya aku berserah kepadaMu... sesungguhnya semua yang berlaku adalah dengan kehendakmu...

No comments:

Post a Comment