Tuesday 31 July 2012

Mencari Syurga Di Hati


Jauh perjalanan menyusuri hidup, setiap langkah perjalanan penuh dengan duka dan lara... hati ini mula bertanya... mampukah aku hidup dalam penuh onak dan lara ini... tidak tahan rasanya hati apabila sering dirundung masalah... bilakah semua ini akan berakhir...? itulah ucapan yang sering menjadi santapan bibir... bilakah...?

Antara sedar dengan tidak sedar, sesuatu menyusup dalam darah merah membara... hatiku kian mungucap masalah... fikiranku selalu mempersalahkan keadaan... ahh... ketenteraman jiwa mula mengocak... darah kian bergelora kencang... ketenangan mula sampai kepenghujung... diriku tidak mampu bertahan dengan masalah yang tiada henti...

Suatu hari aku membawa diri... jam ditangan menunjukan 1:23 pagi... aku keluar dengan api kemarahan... udara dingin di luar tidak mampu menyejukan hati yang panas... aku berjalan bersendirian, hanya sang nyamuk menjadi teman, mengiang memberi alunan yang tambah menyakitkan... “hai nyamuk kau masih nak sakitkan hati aku yang tengah sakit...? ah kau tidak tahu masalah aku, yang kau mahu hanya darahku, buat darahku makin membara sahaja...” nyamuk dipersalahkan... di saat ini apa sahaja yang berlaku semua aku persalahkan... jatuh dalam lubang, lubang dipersalahkan, terpijak becak, becak dipersalahkan... “ah, kenapa semua ni terjadi! Tak habis-habis masalah... jatuh dalam lubang, terpijak becak, nyamuk lagi x habis2 menganggu aku... masalah masalah masalah bila ntah nak habis”

Sepanjang perjalanan tiada apa yang difikirkan melainkan masalah-masalah yang melanda... dalam hati terus merungut... hati jahat mula berkata “tidak adakah kebahagiaan untuk aku? Apakah aku perlu hidup lagi dengan keadaan ini, keadaan yang penuh dengan masalah... hurmm... adakah baik aku mengakhiri hidup ini... apa gunanya hidup kalau tiada kebahagiaan”. Keadaan jiwa yang kocak, pemikiran mula menjadi kusut... ARGGGHHHHH...jeritan batin mula menjerit kerana tidak tertahan rasanya dengan pelbagai masalah.

Langkah lemah menjadi longlai... terjelepok jatuh bangun sendiri... tidak tahan rasanya untuk mengatur langkah ini... begitulah keadaan hidup aku kini... masalah menimpa tidak mampu aku bertahan... malam yang sepi ini mengundang ingatan-ingatan tentang kehidupan yang pernah aku lalui dalam hidup yang penuh dengan masalah... semua masalah yang pernah berlaku menerpa dalam fikiranku... “kenapalah hidup aku begini dengan masalah yang tidak pernah sudah? penat rasanya memikirkan masalah yang melanda... bilalah masalah ini akan berakhir?

Letih memikirkan, letih jugalah badan... menyusuri malam dengan pelbagai masalah di minda... hidup umpama tiada guna... tiada daya untuk bertahan... mula melangkah ke tengah jalan raya...  getarnya jiwa bila ingat kematian... kembali di tepi jalan... “ahh... takut rupanya nak mati...” bisikan hati aku bersenda...

Dalam kegelapan malam, perjalanan yang longlai di suasana hening dengan minda yang serabut... badan letih mencari tempat untuk berehat... dalam samar malam aku terlihat ada pohon untuk menyandar... terus menuju ke arah pohon itu untuk berehat... tersilap langkah, tersandung batu jatuh ke bumi... “ADUHHH...! hampehnya batu aku nak berehat pun tak boleh...!” aku cuba bangun, tapi badan aku teramat letih rasa tidak bemaya... aku hanya baring... letih sungguh, aku lihat jam di tangan menunjukan jam 4:14 pagi... “patutlah letih sangat hampir 3 jam aku berjalan” aku lihat kawasan sekeliling... “dah sampai mana aku jalan nie... aduh tak kan sesat pulak... isshhhh! Masalah betullah... masalah yang ada x sudah... masalah lain pula datang... aduhhh... masalah masalah masalah” hati aku terus merungut... “ish, nak bangun pun x larat ni, arghhh... baring je lah...” aku hanya terus berbaring dan melihat ke langit awan berarak perlahan menyingkap bulan yang terlindung...

Indahnya bulan malam ini, bulatannya jelas bercahaya, sinarnya menerangi kegelapan malam... terlihat bayang-bayang awan berarak perlahan... hatiku berkata... “jangan-jangan berarak menutup bulan ini...” namun awan tetap berarak menutup bulan... lama aku nantikan awan beralih... mataku tetap ke langit menanti sabar awan berarak pergi... dalam menanti awan berarak pergi... angin dingin menerpa diri... sejuk sangat sejuk... tubuhku mengeletar kesejukan...  “sejuknya angin ini... kenapa sejuk sangat ni...” kesejukan yang teramat sejuk memberikan keadaan yang sungguh tidak selesa pada diri aku... terlalu sejuk... aku memeluk tubuh untuk manghangatkan tubuh... mataku masih tertumpu di langit, bulan indah menjelma kembali... angin dingin tadi telah menolak awan berlalu pergi dari terus melindungi bulan... Indahnya bulan... cantik sungguh bulan, sinarannya sungguh indah... aku tersenyum tenang...

Dalam keadaan berpeluk tubuh menghangat badan... aku terus menikmati keindahan bulan... mataku pejam, membayangkan keindahan bulan malam ini... aku tersenyum, nafas ditarik sedalam-dalamnya... dihelakan nafas dengan perlahan... tenang sungguh hati ini... tangan yang memeluk tubuh merasa denyutan jantung di dada... lalu aku meletakan tapak tangan di dada dan terus merasai rentak denyutan jantung... rentak denyutan jantung ini berdenyut sekata... tenang... di bawah tapak tangan aku ini ada jantung yang berdenyut tenang... aku teringat di saat aku berjalan tadi, aku ada mengarah ke tengah jalan... “andai aku terus berada di tengah jalan raya tadi, adakah jantung ini masih berdenyut...?”

Ku buka mata... masih terlihat keindahan bulan... “andai aku terus berada di tengah jalan tadi, adakah aku masih mampu melihat keindahan bulan ini...?”

Bulan yang indah ini terus aku renung... tenangnya hati... dalam renungan yang jauh aku lihat diriku yang malang... “malang sangatkah aku ini?” hati yang tatkala ini tenang menjawab... “tidak... kau tidak malang... andai kau malang, kau pasti sudah tidak bernyawa kini... kau mungkin dilanggar semasa di tengah jalan tadi... kau tidak malang, malah kau bertuah kerana masih diberi nyawa untuk melihat keindahan bulan malam ini...”

...

Segala yang aku lalui malam ini, aku ingat satu persatu... bermula aku keluar dari rumah yang penuh dengan kemarahan sehingga aku berada di dalam saat yang sangat tenang ini... minda rehatku mula berfikir... “perlukah aku marah nyamuk, meyalahkan lubang, menyalahkan becak? Sedangkan tiada guna pun kalau marah... becak dan lubang tidak akan ke tepi kalau aku marah... nyamuk tidak akan berhenti menghisap darah kalau aku marah... perlukah aku marah semua itu...” cetusan minda rehatku ini menyedarkan aku marah tidak akan mengubah apa-apa malah menambahkan kesia-siaan.

Aku teringat di saat aku terjatuh tadi, aku telah menyalahkan batu... namun aku tidak sedar, kalau tidak kerana batu itu aku pasti tidak akan jatuh, jika aku tidak jatuh mungkin aku tidak melihat bulan indah malam ini... bulan indah malam ini membuatkan aku tenang kini... lantas aku terfikir kadang-kadang ada keburukan yang berlaku ke atas kita memberi kebaikan kepada kita...

Dalam terus terpesona melihat keindahan bulan, ketenangan malam... Aku baring merehatkan badan dan fikiran, aku mula bermain minda... aku teringat di saat awan melindungi bulan, aku sabar menanti awan berarak pergi. Dalam kesabaran menunggu akhirnya aku dapat melihat kembali keindahan bulan. Aku belajar erti sabar.

Aku teringat akan angin yang sangat sejuk menerpa, pada zahirnya angin itu sangat sejuk namun angin itu telah menolak awan berlalu pergi dan membolehkan aku melihat keindahan bulan, angin itu jugalah yang membuat aku berpeluk tubuh kesejukan namun tangan yang memeluk tubuh telah merasa denyutan jantung dan membuat aku bertuah kerana masih bernyawa. Aku belajar semua yang terjadi ada hikmahnya.

Semua yang terjadi aku ingat, setiap apa yang aku ingat aku pelajari sesuatu, apa yang aku belajar malam ini “setiap yang terjadi pasti ada sesuatu” aku bertanya pada diri sendiri “kenapa semua ini terjadi kepada aku...?”

Allahuakbar... Allahuakbar...
Allahuakbar... Allahuakbar...

Azan subuh berkumandang, aku tersentak... aku tersedar dari lamunan... ALLAH...! ya... Allah telah menetapkan semua ini terjadi kepada aku... Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahaillallah, Allahuakbar... aku syukur kepadaMu ya Allah... walau aku selalu merungut, walau aku selalu menyalahkan keadaan, walau aku melupakanMu... namun Engkau tidak pernah lupa kepada aku, malah Engkau menjaga aku, Engkau mengajar aku malam ini... Engkau beri hidayahMu kepada aku... besar sungguh kasihMu, tidak ternilai cintaMu kepada aku hamba-Mu yang hina ini... Ya Allah aku berserah segala-galanya kepadaMu yang Maha Mulia, Maha Bijaksana... air mataku yang mengalir ini tidak mampu membersihkan dosa-dosaku, tidak mampu menyucikan kehinaanku sebagai hamba-Mu yang tidak bersyukur ini... ya Allah, aku akui akan kebesaranMu... aku hanya mengharap keampunan dariMu yang maha Pengampun... rasa diri ini tidak selayaknya diampun, namun aku takut azab nerakaMu... bimbinglah hamba-Mu ini ke jalan-jalan syurgaMu... andai aku tidak layak diampun biarlah amalan-amalan pahalaku selepas ini melepasi dosa-dosaku di saat menimbang amalan dosa pahala di akhirat kelak... Ya Allah, segala-galanya aku berserah kepadaMu, berilah aku kekuatan ketabahan untuk melalui segala masalah-masalahku, dugaan-dugaanku di setiap ujian-ujian dariMu ya Allah...

Di saat ini aku menangis...  mengharap pengampunan... terlalu banyak dosa aku lakukan... aku tidak pernah rasa besyukur... aku tidak pernah bersabar... aku hanya tahu merungut dan mempersalahkan keadaan... kini aku bertuah kerana masih punya nyawa... dengan nyawa yang berbaki ini aku gunakan untuk mencapai redhaNya... moga jalan kehidupan aku selepas ini penuh dengan bimbingan ILAHI... aku akan terus mencari syurga di hati agar aku melalui perjalanan hidup ini dengan tenang, tabah... segala masalah yang dilalui kini aku menyerah segala-galanya kepada Allah... moga dengan kesabar-kesabaran, dan segala kesyukuran meningkatkan pahala, meningkatkan iman, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan jaminan ke SYURGA...

Aku melangkah kaki menuju ke arah alunan azan tadi... meletak diri sepenuhnya sebagai hambaNya dan menyimpan hasrat menjadi hamba yang soleh... dan sejak itu aku meneruskan kehidupan dengan berusaha mencari laluan arus kehidupan yang tenang dan setiap masa mencari alunan hidup yang indah diberkati Allah...



SyurgaHati : Ya Allah aku hamba-Mu yang lemah yang hanya mampu berusaha setakat yang mampu dan selebihnya serta hasilnya aku berserah kepadaMu... sesungguhnya semua yang berlaku adalah dengan kehendakmu...

Sunday 22 July 2012

Dua Perbuatan Berjalan Seiringan

MENARIK…! Dua perbuatan berjalan seiringan…
Kamu tahu apa dua perbuatan itu…?

Pertama perbuatan manusia
Kedua perbuatan ALLAH…(^_^)

Kedua-dua perbuatan ini berjalan seiringan…

Allah memerintah manusia untuk berusaha
Dan Allah tidak akan mensia-siakan usaha hambaNYA
Setiap yang kita usahakan pasti ada peranan dari Maha Berkuasa
Itulah yang dimaksudkan ‘dua perbuatan berjalan seiringan’
Perbuatan manusia adalah usahanya
Perbuatan ALLAH adalah perananNYA dalam membantu hambaNYA
Subhanallah…
Kita hanya diperintahkan untuk berusaha
Hasilnya usahanya sepenuhnya adalah peranan ALLAH

Dalam keadaan terakhir,
Seharusnya kita terus berusaha sejauh mana kita mampu lakukan
Walaupun perkara itu rasa-rasanya mustahil…
Berusahalah dan bersandarlah pada bantuan ALLAH
Kerana segala sesuatunya adalah mungkin bagiNYA

...

Kisah Maryam, ibu Nabi Isa A.S

Ketika Maryam hampir melahirkan Nabi Isa a.s dan duduk di bawah pohon kurma yang sudah mati, ALLAH memerintahkan Maryam

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, nescaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” 
[Maryam : 25]

Maryam melakukan seperti yang diperintahkan, dia mengoyangkan pohon kurma itu lalu jatuhlah buahnya, sehingga dia boleh memakannya.

...

Dari kisah ini, kita lihat bagaimana Maryam mampu mengoyangkan pohon kurma sehingga buahnya jatuh sedangkan pada ketika itu Maryam dalam keadaan sarat mengandungkan Nabi Isa a.s.

Di sinilah yang dikatakan ‘dua perbuatan berjalan seiringan’
Perbuatan pertama adalah usaha Maryam menggoyangkan pohon kurma setakat yang beliau mampu
Perbuatan kedua adalah pertolongan ALLAH dari usaha Maryam
Dua perbuatan ini berjalan seiring sehinggalah Maryam mampu menjatuhkan buah kurma walaupun dalam keadaan sarat mengandung dan lemah.



SyurgaHati : jangan lah kita lupa peranan ALLAH… setiap apa yang kita lakukan ada perbuatan dariNYA… kita tidak melakukanya bersendirian… mustahil bagi manusia tetapi tiada yang mustahil bagi ALLAH…(^_^)

Saturday 14 July 2012

Fahami Konsep Takdir


Sejauh mana kamu mengerti erti takdir…?
Adakah kamu meletakan segalanya pada takdir tanpa berusaha…
kalau iya… ini bermakna kamu bermalas-malasan,
kamu meletakan takdir untuk melepaskan diri dari berusaha…
kamu seolah menyalahkan takdir

kamu tahu takdir hadir dari mana…?
Sudah pasti kamu tahu takdir adalah ketetapan Allah…
makanya kamu secara tidak langsung kamu telah mempersalahkanNYA… 
hinanya kamu apabila kamu mempersalahkaanNYA…
sedangkan DIA yang Maha Tahu…

Begitulah manusia yang tidak mengerti erti takdir…
Mereka meletakkan takdir sebagai alasan untuk berada dalam pada tahap lama…
Sedangkan apabila mereka berusaha, pasti mereka akan berjaya…

Memang benar apa yang terjadi adalah takdir Allah…
Tetapi tidak bererti kamu tidak perlu berusaha…
Islam menggalakan umatnya terus berusaha…

Bersederhanalah dalam memahami erti takdir…
Islam mengajar kita bersikap tolak ansur dan bersederhana,
Tidak berlebihan tidak pula berkurangan…

Sekiranya terlalu taksub dengan takdir
Mereka tidak memiliki kemampuan untuk berusaha,
Maka mereka akan bersikap lemah dan tidak mahu berusaha..

Sebaiknya
Mempercayai sepenuhnya pada takdir dan tetaplah berusaha…
Jangan menjadikan takdir sebagai alasan untuk bermalas-malasan,
Jangan menjadikan takdir untuk mengelak daripada berusaha.

SyurgaHati : Mereka yang tidak memahami konsep takdir hanya akan membuatkan mereka mempersalahkan takdir apabila sesuatu yang tidak diingini berlaku kepada mereka. Mereka yang memahami konsep takdir akan menerima apa yang ditetapkan dengan hati yang redha. Konsep takdir yang perlu difahami ialah sesuatu yang terjadi adalah ketetapan Allah, yang mana kita telah mengusahakan sesuatu namun Allah jugalah menetapkan segalanya.

Thursday 12 July 2012

Peribadi Yang Sangat Bahagia

Setiap manusia pasti ada ujian dan dugaan yang perlu dihadapi,
Adakalanya apabila kita tidak bersedia untuk menghadapi segala ujian 
kita sering berandaian,
kita selalu berandaian “kalaulah buat begitu begini pasti ini tidak terjadi” betul tak…?

Jangan…! jangan berandaian, jauhkan berandaian…
kita berandaian seolah kita mampu mengubah takdir yang telah ditetapkan.

Andaian adalah satu kritikan terhadap apa yang telah terjadi pada masa lalu…
hindari berandaian, jangan kita kufur dengan takdir,
apabila kita berandaian
kita telah diperalatkan oleh syaitan untuk kufur terhadap ketetapan Allah.

Ingatlah setiap kali kita berhadapan dengan dugaan atau takdir
katakan “ini adalah ketetapan Allah”
Bersikap redhalah dengan apa yang terjadi,
sibukkan diri dengan kerja-kerja amal,
Insya Allah kita akan peroleh kebaikan dariNya.

Sekiranya diamalkan, Insya’Allah kita punya peribadi yang sangat bahagia…(^_^)

Apabila kita redha kita tidak akan dihantui bayang-bayang dan beban masa lalu,
malah kita akan menerima perkara-perkara yang telah berlalu dengan lega
kerana kita telah menerimanya dengan redha dan rela…(^_^)

Bahagianya apabila kita bersikap redha,
Jiwa kita akan menjadi 
lebih kuat dan tidak rapuh dengan beban ujian hidup yang kita lalui.
Mereka yang tidak dapat menerima keadaan 
hanya akan dihantui kesedihan dan penyesalan.
Mereka yang redha akan lebih cepat pulih dari kejatuhan
malah mereka yang redha 
masih boleh TERSENYUM dan TERTAWA dengan dugaan yang dialami
kerana melihat dugaan dengan cara yang POSITIF. (^_^)

Belajarlah menerima apa jua yang terjadi dalam hidup kita,
Jauhkan daripada kesedihan atau penyesalan yang berpanjangan
Kerana semua yang berlaku dalam hidup adalah ketetapanNYa dan takdir dariNYA
Jalani apa sahaja yang tersedia untuk kita.
Kita tidak mampu mengundur waktu untuk menghindari apa yang telah terjadi.


SyurgaHati : semua yang berlaku adalah ketetapan Allah… biarlah apa yang berlaku biar berlalu pergi…(^_^)

Sunday 8 July 2012

Perisai Cabaran Kehidupan


Berapa banyaklah ujian yang kita lalui, kadang2 ada ujian yang membuat kita kalah dan lemah… sememangnya kita manusia yang lemah, walaupun kita lemah kita masih ada yang berkuasa bersama kita… ALLAH…;-)

Sejauhmana pun kita susah, DIA akan membantu kita… asalkan kita ingat padaNYA…

Ada satu pesanan dari Rasulullah, yang mungkin boleh membantu kita ketika menghadapi ujian… yang menariknya… jika kita ingat pesan Rasulullah ini ia merupakan satu perisai ajaib, perisai yang luar biasa apabila kita melalui cabaran hidup…

Jom kita renung seketika dengan pesanan Rasulullah ini

“raihlah apa yang bermanfaat bagimu, minta tolong kepada Allah dan jangan bersifat lemah.”

Dalam pesanan ini ada tiga langkah yang perlu kita lakukan apabila menghadapi cabaran, dugaan dan ujian dalam kehidupan…

Tersenyumlah dengan pesanan pertama baginda

“raihlah apa yang bermanfaat bagimu…” (^_^)

Tersenyumlah kerana di sebalik cabaran, dugaan dan ujian itu ada sesuatu bermanfaat kepada kita… jangan biarkan sesuatu dugaan yang kita hadapi membunuh kepekaan kita untuk meraih beberapa manfaat yang tertinggal. Bukankah setiap yang ditetapkan itu ada hikmahnya. Allah maha bijaksana wahai rakan2 ku… pasti ada hikmah disebalik kejadian, pasti ada manfaatnya..

Railah apa yang bermanfaat bagimu! Walaupun manfaat itu tidak seberapa untuk kita, tak apa… raihlah… kerana itu lebih baik daripada kehilangan manfaat itu…

Kamu akan tersenyum dengan manfaat itu, andai kamu masih bersedih dengan cabaran, dugaan dan ujian kehidupan yang kamu hadapi… ingatlah pesanan kedua baginda…

“minta tolong kepada Allah…” (^_^)

Tersenyumlah kembali wahai rakan2… jangan terus bersedih… mintalah pertolongan dari yang maha berkuasa… Allah sentiasa bersama kita… yakinlah dengan pertolongan Allah… yakinlah dengan ALLAH…;-) makanya sebahagian resah itu akan menjadi ringan… kerana kita yakin tidak ada yang mustahil bagiNya…

Andai dua langkah ini kamu dapat lakukan dengan baik ia sangat membantu untuk menghadapi cabaran hidup…

Dan pesanan baginda yang ketiga…

“JANGAN BERSIKAP LEMAH…” (^_^) pesanan yang sangat hebat...

Jangan bersikap lemah! KITA HARUS KUAT. Kuatkan diri dan renungilah masa depan. Biarkan perkara yang sudah berlalu dan kukuhkan diri kita. Sandarkan diri kepada yang maha kuat, pasti peroleh kekuatan yang besar untuk memulakan langkah baru…(^_^)

Tenangkan diri dihadapaNYA, jangan khuatir, kamu pasti ditolongNYA. Tidak perlu tergesa-gesa, pertolongan itu pasti datang. Mulakan dari awal dan berusahalah, Allah akan membantu kita dan menemukan jalan keluar.



SyurgaHati : Terimalah keadaan yang tidak menyenangkan itu. Terimalah dugaan dengan dada yang lapang dan penuh rasa redha.

Thursday 5 July 2012

Reka Cipta Indah


Subhanallah, maha suci Allah… DIA memang maha bijaksana… mereka yang tidak mengeluh mampu melihat keindahan disebalik perkara yang kurang menyenangkan… kita manusia adalah ciptaan yang sangat istimewa… kita punya akal yang telah dicipta dengan sungguh istimewa dari pecipta yang maha bijaksana… apabila kita fikirkan dengan akal yang waras pasti ada reka cipta indah disebalik kesusahan… Cuma kita sahaja perlu melihat dari satu sudut yang berbeza…

Melihat dari satu sudut yang berbeza…? Ya, melihat dari satu sudut yang berbeza… apabila kita melihat dari satu sudut yang berbeza, kita akan melihat keindahan di sebalik perkara-perkara yang kurang menyenangkan… kita semua mampu menjadi manusia yang tidak mengeluh, manusia yang sentiasa redha dengan setiap ketentuanNYA. Kita punya akal yang sangat istimewa…^_^


SyurgaHati ingin berkongsi sebuah cerita…



Suatu hari seorang anak bermain di atas lantai, sementara ibunya duduk di atas kerusi sambil menyulam. Anak yang tengah bermain kemudian menoleh ke arah ibunya sambil perhatikan apa yang dibuat oleh ibunya. Dia melihat sulaman ibunya dari bawah dan berasa hairan. Dia bertanya kepada ibunya

“apa yang ibu lakukan?”

“ibu sedang menyulam nak” jawab ibunya sambil terus menusuk jarum dengan benang ke permukaan kain.

“tapi buat apa?” anak itu masih bertanya hairan. “sulaman itu kelihatan buruk sekali. Hanya benang-benang yang tidak tersusun dan tidak menarik untuk dilihat.”

Ibunya tersenyum. Lalu dia memberi isyarat pada anaknya untuk berdiri.

“berdirilah nak!” ujarnya. “tengok sulaman ini dari atas sini”

Anak itu berdiri dan menghampiri ibunya. Dia berjalan mendekati ibunya dan melihat sulaman karya ibunya dari atas. Dia berasa terkejut dan kagum dengan keindahanya.

“begitu indah sulaman ini, wahai ibu. Padahal sulaman itu begitu buruk bila dilihat dari bawah” kata anak itu.

Ibunya hanya tersenyum sambil membelai kepala si anak.



Begitulah dalam kehidupan. Kita hanya melihat sebahagian perbuatanNYA dari bawah, maka kita dapati ianya buruk dan tidak menyenangkan, malah kita mengeluh dan menyalahkanNYA. Kalau kita boleh bersabar dan berusaha melihatnya dari tempat yang tepat, tentu kita akan memiliki sikap yang berbeza. Apabila kita mampu melihat keindahan itu, kita tidak akan mengeluh lagi bahkan kita akan kagum dengan reka cipta yang indah itu…^_^

Tuesday 3 July 2012

Makhluk Mengeluh


Pernahkah kita terbaca dalam satu firman Allah yang bermaksud :

“sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kedekut. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah 
dan apabila dia mendapat kebaikan dia amat kedekut.”
(Al-Ma’arij : 19 – 21)

Benarlah, manusia adalah makhluk yang suka mengeluh, ayuh kita lihat diri kita… dalam seharian berapa kali kita mengeluh…? Setiap kali apabila ada kesusahan kita sering kali mengeluh… kita tidak pernah berhenti mengeluh… bahkan apa yang kita ada sebenarnya sudah mencukupi, tetapi kita tidak pernah merasa cukup… ada sahaja yang kita keluh, ada sahaja yang kita tidak puas hati… sedangkan DIA telah memberi yang sepatutnya kepada hambaNYA… persoalannya, mengapa kita sering mengeluh… apakah kita selayaknya untuk mengatur ketentuan kita, sedangkan ketentuan kita diaturNYA dengan lebih bijaksana…

Prasangka adalah sikap  manusia yang menjadi punca kita sering mengeluh… kita merasakan kesusahan yang kita perolehi memberi kesan yang sangat buruk kepada kita… kita telah berprasangka kepada pencipta kita… kita merasakan setiap yang ditetapkan itu memberi beban kepada kita, sedangkan ada perancangan lain yang lebih baik telah ditetapkan olehNYA…

Janganlah kita membiarkan prasangka menguasai jiwa kita… adakalanya kita tidak sedar apabila kita mengeluh kita telah berprasangka kepadaNYA… kita menyangka yang tidak baik terhadapNYA… siapalah kita hamba yang hina ini… sedangkan DIA maha mulia, maha bijaksana, maha mengetahui… janganlah kita menjadi makhluk yang suka mengeluh… seandainya kita masih mengeluh, adakah dengan keluhan itu akan menjadi lebih baik…? Sedangkan dengan mengeluh ia tidak mampu mengubah apa-apa yang telah ditakdirkan… ayuh kita jadi hambaNYA yang redha dengan ketentuannya…

SyurgaHati : Ya Allah, alangkah buruknya keadaan kami. Bahkan terhadapMU kami masih memiliki prasangka yang tidak baik, seolah-olah kami lebih mengetahui daripada ENGKAU. Jagalah diri kami dari kelancangan ini Ya Rabb.

Sunday 1 July 2012

KITA SEOLAH ANAK KECIL


Benarkah kita sekarang ini seolah anak yang kecil… ayuh kita merenung saat kita masih kecil… masih ingatkah ketika kita kecil ibu sering memaksa kita mengikut kemahuannya… memaksa kita makan ubat.. sedangkan ubat itu sangat pahit… adakalanya kita marah kerana ibu memaksa kita makan ubat yang pahit itu… begitu juga dengan suntikan… masa kita kecil kita takut dengan suntikan… apabila ibu atau ayah memaksa kita mengambil suntikan… kita takut dengan suntikan kerana sakit… kita meraung… menangis... kita kata “ibu jahat, ayah jahat” kerana memaksa mengambil suntikan… apabila kita dipukul… dimarah… kita kata “ibu tak sayang kita, ayah x sayang kita” masih ingat kan…?

Seorang anak kecil memang tidak mengerti dengan tindakan ibu bapa mereka… mereka tidak tahu itu adalah kebaikan untuk mereka… makan ubat supaya cepat sembuh… ambil suntikan untuk menguatkan ketahan badan… dimarah kerana kita melakukan kesalahan, dimarah kerana untuk membetulkan perbuatan yang salah itu… anak kecil memang tidak mengerti apa-apa sehingga melihat kebaikan itu nampak keburukan… sanggupkah ibu bapa melihat anaknya terus menerus sakit… terus menerus berkelakuan tidak baik… tidak sanggupkan? Adakalanya ibu bapa perlu memaksa, perlu memarah demi kebaikan anak kecil itu…

Mari kita lihat diri kita sekarang… kita sudah dewasa, kita bukan anak kecil… tapi perasankah kita, Kita ini seolah anak kecil… mengapa?

Lihatlah saat kita ditimpa ujian… ditimpa dugaan… kita sering merungut… “mengapa jadi begini…” “kenapa banyak sangat masalah…” “kenapa harus aku lalui semua ini…” benarkan…? Kita selalu mengeluh, merungut, adakalanya kita rasa terseksa dengan ujian… adakah DIA mendatangkan semua ini kerana DIA tidak sayangkan kita…? Kita seolah anak kecil yang tidak mengerti tentang semua ujian yang ALLAH berikan… padahal ujian-ujian itu semua adalah kebaikan untuk kita… kebaikan untuk hambaNYA… kita yang terlalu naïf dengan kebijaksanaanNYA… jadilah kita hamba yang redha, hamba yang memahami setiap ujian ada hikmahnya… kita tunduklah dengan kekuasaanNYA, kebijaksanaanNYA… yakinlah dengan setiap ketentuanNYA ada kebaikannya… janganlah kita menjadi anak kecil yang melihat kebaikan sebagai keburukan… jadilah hamba yang mengesakan, yang mengagungkan, yang mengabadikan diri kepada yang maha pencipta… ALLAH maha bijaksana, DIA menguji hambanya dengan kebijaksanaanNYA untuk mendidik hamba yang bertakwa… wallahualam…